Bersyukur atas nikmat Allah swt yang selalu melapangkan hatiku. sangat jarang merasakan kegundahan atau istilah ngetrendnya GALAU (gw kasih capslock loh hehehe)...
Galau dulu sangat dekat denganku, amat dekat.. bagaikan amplop dan prangko (apa coba ini ????) . Bahkan saya juga dikelilingi oleh teman-teman yang galau (hehehehe), akhirnya jadilah istilah galauers.. Awalnya hanya sekedar bahan candaan saja tapi kok lama-lama semakin terjerumus dalam kehidupan galau (hhhhmmmmmm negatif power).
Efeknya benar-benar gak banget dehhh. Galau galau-segalaunya (hehehe ...). Bawaannya negative thingking melulu, resah setiap saat, gak tenang, aaaarrggghh pokoknya semualah yang negatif-negatif. Kadang keresahan tiba-tiba muncul tanpa saya sendiri gak tahu apa penyebabnya, pengen nangis aja tp gak tahu mw nangis untuk apa ????
Semua hal jadi negatif deh pokoknya, gak bisa berpikir positif. Mulai dari kerjaan hingga kehidupan sehari-hari semuanya berantakan. Kerja hanya sebagai rutinitas saja. Tiap hari mengeluh dengan berbagai alasan mulai dari kebobrokan manajemen di kantor, kerjaan lah, dan yang lainnya (hehehe). Dan sekedar informasi bukan hanya saya saja yang tiap hari mengeluh tapi hampir semua teman saya pada ngeluh saat bekerja (hehehe). Nah loh katanya kerja adalah ibadah tapi ini pada ngeluh, gimana mau jadi ibadah, gak berkah malah jadinya dosa. Bayangkan saja berada disituasi seperti ini, bagaimana kondisi pikiran dan hati ?? Gak ada energi positifnya sama sekali. Alhasil semakin tidak menemukan jati diri, dan paling bodohnya jadi gak bersyukur sama Allah. Inilah titik yang menurut saya paling bobrok.
Sampai akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari kerjaan. Keputusan yang mungkin sebagian orang mengatakan konyol disaat sulit mendapatkan pekerjaan di luar sana. Rezeki dari Allah bukan dari perusahaan atau atasan. So apa yang harus saya khawatirkan. Saya hanya perlu berusaha dengan memantaskan diri untuk mendapat yang lebih baik. Saya ingin kerja benar-benar bukan hanya untuk mencari penghasilan, bukan hanya sekedar rutinitas. Saya ingin menikmati apa yang saya lakukan, dan paling penting di ridhoi Allah, kerjaannya berkah.
Alhamdulillah sekarang saya merasa sangat lapang, no GALAU anymore (hehehe). Saat rasa galau itu mulai mendekat, cepat-cepat saya kembalikan ke Allah biar nggak keterusan.
Rasa galau saya ternyata karena selama ini sangat jauh dari Allah. Tidak ada rasa syukur sama sekali. Hanya datang mengadu ketika sedang susah, ketika senang lupa Allah. Gak tahu diri banget yahh? iyya emang.
Alhamdulillah masih diberi hidayah oleh Allah. Sekarang masih terus berproses memperbaiki diri. Menanamkan prinsip bahwa memberi dulu baru meminta. Bertaqwa dulu baru meminta sama Allah. Jangan jadi orang yang tidak tahu malu, banyak mintanya tapi tidak memantaskan diri untuk menerima.
Semoga Allah selalu membimbing saya untuk tetap istiqomah. Amin
Say No To Galau !!!
0 komentar:
Posting Komentar