Sabtu, 21 September 2013

Cintai Dulu !!!

Saya pernah menjadi seorang agent call center di salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia (katanya sih hehehe..). Mungkin sebagian orang berpikir kerjaan seorang agent call center adalah sesuatu yang sangat mudah, yang tidak memerlukan keahlian atau keterampilan khusus. Wong kerjaannya cuman ngangkat dan ngejawab telepon saja, apa susahnya ??? . Bagi yang berpikir seperti itu, saya sarankan untuk mencoba menjadi agent call center meskipun hanya untuk one day saja (nah lho !!!).

Kerjaannya nggak gampang lho dibutuhkan manajemen alat indera yang selaras, manajemen emosi, manajemen hati (hehehehe lebayyy). Bayangkan saja hampir semua alat indera harus bekerja disaat yang bersamaan, ya tanganlah buat ngetik, mata buat melototin komputer, telinga buat dengerin cuap-cuap customer, mulut yang hampir nggak berhenti komat-kamit. Dan aplikasi yang harus dibuka bukan cuma satu atau dua tapi buanyaaakk.

Itu baru dalam hal manajemen alat indera, belum dalam manajemen emosi dan hati. Karakter manusia itu banyak banget kan. Disini seorang agent dituntut untuk harus mengetahui karaktek customer yang dilayani biar bisa memberikan great experience, jadi bukan hanya solusi.
Nah gimana klo dapat customer hard complain yang dari awal ngoceh, membentak berpuluh-puluh menit sampai berjam-jam. Disinilah diperlukan manajemen emosi dan manajemen hati (hehehe). Tekanan dunia kerjanya besar banget. Asal tahu saja disiplin dicall center itu tinggi pake buangeeettt.

So saran saya, jangan sering nelpon ke call center klo niatnya hanya ingin ngisengin agentnya.
Kasihan lohh ..

Lha saya kok malah bahas profesinya yahh .. Sebenarnya yang ingin saya share adalah gimana nikmatnya kerja pake hati, dan gimana hancurnya kita klo nggak kerja pake hati.

Awal bekerja di dunia ini saya sangat menikmati, seberapa banyaknyapun teman yang mengeluh tentang peraturan yang sangat ketat, paling saya hanya senyum-senyum saja karena saya masih merasa enjoy. Saya sangat menyukai pekerjaan saya, sehingga membuatnya menjadi mudah. Prestasipun saya dapat berkali-kali menjadi best agent.

Dan ketika saya mendapat kesempatan untuk bisa berkompetisi di ajang nasional, terus terang saya malah jadi cemen, nggak pede-an banget (benar-benar nggak ada syukurnya jadi manusia). Hati saya belum bisa berkompromi dengan hal ini. Alhasil saya tidak berhasil melaju ke tahap berikutnya. Tapi Allah itu sangat baik, saya di beri kesempatan kedua melalui ajang yang berbeda. Dikesempatan ini, saya sudah bisa mengambil pelajaran dari kesempatan sebelumnya. Hati saya sudah bisa di ajak kompromi, saya lebih bersyukur untuk kesempatan yang diberikan Allah. Dan hasilnya Alhamdulillah bisa menang, walau hanya third place tapi saya sangat bersyukur.

Dan ternyata keberhasilan diajang tersebut malah menjadi titik pergolakan hati saya terhadap diri saya sendiri. Saya merasa sudah mencapai titik tertinggi di bidang ini, apalagi yang bisa dan mau saya capai jika berada terus dibidang ini???. Keberhasilan ini malah membuka pikiran saya bahwa saya memiliki kemampuan yang lebih dari ini, yang tidak bisa saya kembangkan jika tetap bertahan. Berkali-kali saya mengandai-andaikan jika berada di posisi yang berbeda tapi tetap berada dilingkungan tersebut, tapi hasilnya tetap akan mentok di satu titik, nggak akan bisa berkembang lebih besar. Pergolakan hati ini berlangsung cukup lama, yang membuat saya tidak bisa fokus bekerja. Rasa SENANG DAN CINTA akan pekerjaan saya lenyap seketika. Padahal dulu saya berpikir bahwa inilah passion saya ternyata NOT. Ditambah hal-hal lain yang menyangkut manajemen yang kadang tidak bisa saya tolerir. Hasil burukpun saya capai (hehehe..), prestasi kerja menurun drastis. Kerja hanya rutinitas saja, yang bekerja hanyalah fisik saya tapi jiwa saya sudah tidak berada di tempat itu.

Saya tidak ingin terus larut dalam hal ini, yang hanya merugikan diri sendiri. Akhirnya saya pun memberanikan diri untuk mengambil keputusan resign. Resign untuk mencari yang lebih baik sesuai passion saya.

Dari pengalaman saya ini, saya bisa mengambil pelajaran bahwa apapun bidang yang dijalani, usahakan untuk mencintai apa yang kita kerjakan. Dengan mencintai pekerjaan, prestasi akan datang dengan sendirinya.
Tapi lebih lebih lebih bagus lagi klo kita bisa mengerjakan apa yang kita cintai. Saya yakin hasilnya akan lebih dahsyat.


Tidak ada orang yang benar-benar bisa sukses bila dia melakukan sesuatu yang tidak dia sukai
  "Napoleon Hill"
Jumat, 20 September 2013

Say No To Galau

Bersyukur atas nikmat Allah swt yang selalu melapangkan hatiku. sangat jarang merasakan kegundahan atau istilah ngetrendnya GALAU (gw kasih capslock loh hehehe)...

Galau dulu sangat dekat denganku, amat dekat.. bagaikan amplop dan prangko (apa coba ini ????) . Bahkan saya juga dikelilingi oleh teman-teman yang galau (hehehehe), akhirnya jadilah istilah galauers.. Awalnya hanya sekedar bahan candaan saja tapi kok lama-lama semakin terjerumus dalam kehidupan galau (hhhhmmmmmm negatif power).

Efeknya benar-benar gak banget dehhh. Galau galau-segalaunya (hehehe ...). Bawaannya negative thingking melulu, resah setiap saat, gak tenang, aaaarrggghh pokoknya semualah yang negatif-negatif. Kadang keresahan tiba-tiba muncul tanpa saya sendiri gak tahu apa penyebabnya, pengen nangis aja tp gak tahu mw nangis untuk apa ????

Semua hal jadi negatif deh pokoknya, gak bisa berpikir positif. Mulai dari kerjaan hingga kehidupan sehari-hari semuanya berantakan. Kerja hanya sebagai rutinitas saja. Tiap hari mengeluh dengan berbagai alasan mulai dari kebobrokan manajemen di kantor, kerjaan lah, dan yang lainnya (hehehe). Dan sekedar informasi bukan hanya saya saja yang tiap hari mengeluh tapi hampir semua teman saya pada ngeluh saat bekerja (hehehe). Nah loh katanya kerja adalah ibadah tapi ini pada ngeluh, gimana mau jadi ibadah, gak berkah malah jadinya dosa. Bayangkan saja berada disituasi seperti ini, bagaimana kondisi pikiran dan hati ?? Gak ada energi positifnya sama sekali. Alhasil semakin tidak menemukan jati diri, dan paling bodohnya jadi gak bersyukur sama Allah. Inilah titik yang menurut saya paling bobrok.

Sampai akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari kerjaan. Keputusan yang mungkin sebagian orang mengatakan konyol disaat sulit mendapatkan pekerjaan di luar sana. Rezeki dari Allah bukan dari perusahaan atau atasan. So apa yang harus saya khawatirkan. Saya hanya perlu berusaha dengan memantaskan diri untuk mendapat yang lebih baik. Saya ingin kerja benar-benar bukan hanya untuk mencari penghasilan, bukan hanya sekedar rutinitas. Saya ingin menikmati apa yang saya lakukan, dan paling penting di ridhoi Allah, kerjaannya berkah.

Alhamdulillah sekarang saya merasa sangat lapang, no GALAU anymore (hehehe). Saat rasa galau itu mulai mendekat, cepat-cepat saya kembalikan ke Allah biar nggak keterusan.

Rasa galau saya ternyata karena selama ini sangat jauh dari Allah. Tidak ada rasa syukur sama sekali. Hanya datang mengadu ketika sedang susah, ketika senang lupa Allah. Gak tahu diri banget yahh? iyya emang. 

Alhamdulillah masih diberi hidayah oleh Allah. Sekarang masih terus berproses memperbaiki diri. Menanamkan prinsip bahwa memberi dulu baru meminta. Bertaqwa dulu baru meminta sama Allah. Jangan jadi orang yang tidak tahu malu, banyak mintanya tapi tidak memantaskan diri untuk menerima.

Semoga Allah selalu membimbing saya untuk tetap istiqomah. Amin
Say No To Galau !!!
Senin, 26 Agustus 2013

Pesan Untuk Anak

Teringat kelakuan sewaktu masih anak-anak hingga remaja, kayaknya sangat jauh dari ridho Allah. Mengapa saya mengatakan seperti ini ? Karena dimasa itu apapun yang orangtua suruhkan, pasti saya memiliki seribu alasan untuk menolak atau membantah. Padahal ridho orangtua adalah ridhonya Allah.

Sekarang ketika usia sudah dewasa, kesadaran itu baru muncul. "Better Late Than Never" , kalimat ini memang jurus jitu bagi orang-orang yang ingin ke arah yang lebih baik (emang benar gak sih ???). Tapi saya menyarankan lebih baik tidak mengandalkan kalimat ini, maksudnya lebih baik sadarnya di awal daripada sadar di akhir (hehehehe).

Dulu sewaktu kecil, anaklah yang membutuhkan kasih sayang orang tua. Dan yakinlah klo orang tua kita pasti sudah mencurahkan seluruh kasih sayang yang mereka miliki. Tapi setelah dewasa terkadang kita lupa akan hal itu. Dan parahnya lagi  terkadang tanpa kita sadari, kita lupa memberikan kasih sayang kepada orang tua padahal mereka sangat menunggu kasih sayang dari anaknya.

Ini menurut pendapat saya saja sih dari seringnya melihat orang tua yang sudah beranjak "menua". Mereka akan cenderung bersifat lebih manja dan menginginkan perhatian yang lebih dari anaknya. Di usia tuanya, orang tua juga akan menjadi lebih sensitif.

Daaaannnn menurut saya lagi nihhh, dimasa itulah saatnya kita untuk lebih mengabdi pada orang tua. Membalas budi baik mereka, itu tidak akan bisa kita lakukan. Mau dibayar dengan triliunan rupiahpun tidak akan bisaaa. Orang tua juga tidak pernah menuntut hal itu. Tapi sebagai anak sepatutnya kitalah yang sadar diri, paling tidak kita bisa membuat mereka bahagia, bisa menyayangi mereka, bisa merawat mereka.

Ingin bercerita sedikit, ada seorang ibu yang entah kenapa, beliau merasa segan kepada anaknya. Ingin meminta sesuatu sangatlah berat meminta ke anaknya. Misalnya sang ibu ingin membeli sesuatu, beliau lebih nyaman meminta tolong kepada orang lain daripada menyuruh anaknya untuk membelikan barang tersebut. Hal ini aneh menurut saya .. Ada sekat apa yang membuat sang ibu merasa segan ?? Hanya Allahlah yang tahu, saya pun tidak ingin berprasangka buruk pada si anak.

Yukkk sama-sama mencari ridho Allah melalui ridhonya orang tua. Membahagiakan mereka selagi masih diberi kesempatan oleh Allah. Banyak loh orang yang ingin mengabdi pada orang tuanya tapi sudah tidak bisa.

Ya Allah ampuni dosa orang tuaku. Limpahkan segala rahmat dan kasih sayangMu kepada mereka. Izinkan aku untuk bisa memberikan kebahagian kepada orang tuaku ... Amin




Jumat, 23 Agustus 2013

Efek Lama Tidak "Ngeblog"

Hallooo my blog ...
KU Sangat merindukanmu (xixixi), melihat tanggal tulisan terakhir yang kubuat "september 2010" whaaatt ?? ini berarti sudah 3 tahun saya tidak pernah "menulis" :((
Tiba-tiba sangat ingin "ngeblog" lagi karena membaca tweet salah seorang tokoh motivator tentang tips menulis di blog.
Tapi karena sudah sangat lama tidak digunakan , alhasil email dan passwordnya LUPA !!! ..

Mulailah saya dengan mengobrak-abrik email dan password yang mungkin dulu saya gunakan (nasib sering gonta-ganti email), sampai gemesss sendiri kok salah teruuuzzzz yakk !!!! cukup lama mengotak-atik akhirnya bisa juga ... yaeeelaahh napa gak dari tadi aja pake cara ini, cukup masukkan alamat blognya aja trus konfirmasinya dikirim melalui email, benar-benar ini namanya EFEKLAMATIDAKNGEBLOG ..

Ternyata masalahnya gak sampai disitu saja ... Pas udah masukin email dan passwordnya klik login ... WADUUHH tampilannya udah sangat berubah (ya iyyaaalah secara 3 tahunnn boo !!!) .. sekarang berjibaku lagi dengan tampilan yang baru. Sampai-sampai ganti foto profilpun dan  settingan yang lain kagak tahu caranya (jjjiiiaaaahhhh malu-maluin bangetttt ..) .. Tapi untunglah saya orang yang gak mau berhenti sampai benar-benar tahu caranya (xixixi ) .. dan yahhhh saya BERHASIL :))

Mulai lagi deh nulis meskipun masih diawali dengan cerita "perjuangan" mulai ngeblog lagi !!!
Tapi smoga kedepannya bisa menulis hal-hal yang lebih berguna ..